MANADO (2/8) – Dalam suasana yang semakin panas di antara jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Manado, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulut akhirnya turun tangan dengan mengadakan rapat mediasi di Tokomu pada Kamis (1/8) malam.
Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh konflik internal yang semakin menjadi-jadi, menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan warga Muhammadiyah Kota Manado.
Ketegangan ini memuncak setelah adanya insiden kekerasan verbal yang melibatkan Wakil Ketua PDM Abdurahman Habibie (Kepala SMP Muhammadiyah 2) dan Wakil Ketua lainnya, Tsabit Djamil (Guru SMA Muhammadiyah), di Ternate Tanjung pada Senin (22/7) pagi.
Kejadian tersebut berlangsung di depan murid, guru, dan orang tua murid saat akan melaksanakan rapat. Abdurahman Habibie menyerang Tsabit Djamil dengan caci maki, hinaan, dan ancaman fisik.
Setelah menerima laporan dari korban, Sekretaris PDM Manado, Taufiq Permata, langsung menginformasikan insiden ini kepada pengurus PDM melalui grup WhatsApp, namun tidak mendapatkan respons dari Ketua dan anggota PDM lainnya.
Kejadian ini kemudian menjadi perbincangan di media sosial dan di dunia nyata, hingga akhirnya PWM Sulut merasa perlu mengundang seluruh pengurus PDM Manado untuk duduk bersama pada Kamis malam.
Agenda utama rapat adalah membahas insiden penyerangan serta masalah lain yang memicu ketegangan, termasuk isu penggantian Sekretaris yang dinilai tidak sesuai dengan mekanisme dan etika organisasi.