Lebih lanjut, Arman mengungkapkan bahwa desakan ini muncul karena rasa kepedulian kepada tenaga honorer yang telah lama mengabdi namun juga terangkat sebagian Pegawai di Lingkup Pemerintah Bolmong.
“Desakan ini muncul bukan karena kebetulan, tapi ini adalah rasa kepedulian saya terhadap para tenaga honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun ke daerah namun belum terangkat karena adanya dugaan praktek manipulatif ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Kepala Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bolmong Umrudin Amba menyebut proses CP3K 2024 semuanya sudah sesuai prosedur serta proses perekrutannya semuanya sudah berbasis aplikasi.
“Untuk CP3K 2024 susah memasuki seleksi tahap II, dan dalam prosesnya semua penginputan data dan dokumen sudah berbasis aplikasi,” ujarnya.
Kepala BKPP Bolmong ini menegaskan bahwa beberapa dokumen yang telah dinyatakan lulus seleksi sebelumnya itu sudah memenuhi syarat untuk lanjut ke tahap seleksi selanjutnya.
“Adapun dokumen dan berkas yang dinyatakan lulus sebelumnya itu sudah memenuhi syarat dan telah diinput melalui aplikasi BKN dan KemenPan,” pungkasnya.*