๐ Mudah Disimpan: Dapat disimpan dalam sistem aman tanpa gudang fisik
๐น Diversifikasi: Menambah jenis cadangan negara di luar emas dan dolar
—
Tantangan untuk Indonesia
Meski menarik, Bitcoin juga punya risiko:
๐ Volatilitas harga: Nilainya bisa naik-turun drastis
โ๏ธ Belum ada regulasi institusional: BI dan Kemenkeu belum punya skema penyimpanan kripto
๐ Literasi masyarakat rendah: Masih banyak penipuan berkedok kripto
๐๏ธ Konflik kebijakan moneter: BI berfokus pada stabilitas rupiah, bukan aset digital
—
Jalan Tengah: Bertahap dan Terukur
Indonesia tidak harus langsung membeli Bitcoin besar-besaran.
Namun, bisa dimulai dengan langkah bertahap seperti:
1. ๐ Penelitian oleh lembaga keuangan negara
2. ๐งช Alokasi uji coba 0,1% cadangan devisa dalam BTC
3. ๐ ๏ธ Penyimpanan dalam wallet negara yang aman
4. ๐ฑ Mining legal di daerah energi berlebih (PLTA, panas bumi)
5. ๐ฃ Kampanye edukasi ke masyarakat tentang kripto legal.
Kesimpulan
> Di era digital, Bitcoin layak dipertimbangkan sebagai aset strategis โ bukan karena hype, tetapi karena karakteristiknya: langka, tahan sensor, dan bisa digunakan saat krisis.
Jika Indonesia ingin tetap relevan dalam lanskap keuangan global ke depan, maka menyimpan Bitcoin secara resmi, meskipun dalam porsi kecil, adalah langkah strategis yang patut dipikirkan serius โ bukan ditunda.(*)
Penulis: Redaksi+AI