Namun demikian lanjutnya, ketersediaan pupuk bersubsidi di lapangan kerap kali menghadapi tantangan, seperti distribusi yang tidak merata hingga kendala stok di beberapa wilayah.
“Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan monitoring secara berkala. Dengan langkah ini, diharapkan segala permasalahan yang terkait dengan distribusi pupuk dapat segera diidentifikasi dan ditangani sebelum berdampak buruk bagi para petani,” tuturnya.
Dikatakannya juga bahwa monitoring bukan hanya bertujuan untuk memastikan stok pupuk aman, tetapi juga untuk menjamin distribusi pupuk berjalan dengan baik di seluruh wilayah Kotamobagu.
“Kami berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan kebutuhan petani di seluruh wilayah Kotamobagu terpenuhi. Distribusi pupuk harus berjalan lancar agar petani tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi yang mereka butuhkan,” pungkasnya.***