Mamay pun berada dalam situasi genting kala itu. Ia sendiri terapung-apung di laut sambil memikul ransel. Ketika melihat seorang ibu yang nyaris kehilangan kekuatan untuk memegang anaknya, ia segera sigap membantu.
“Ibu itu berkata sudah tak kuat memegang anaknya dan meminta tolong. Saya langsung ambil anak itu dan memegangnya erat,” kenangnya.
Tak hanya memberi topangan fisik, Mamay juga memberi kekuatan mental bagi sang anak. Ia terus menyemangati balita yang mulai lemah dan menangis. Ia bahkan tersenyum untuk menenangkan si kecil.
Menariknya, Mamay sempat melakukan siaran langsung (live) melalui ponselnya untuk memperlihatkan situasi nyata di lautan, berharap pertolongan segera datang.
“Anehnya, meski sempat jatuh ke laut, HP saya tidak rusak,” ungkapnya heran.
Hingga kini, jumlah korban jiwa yang tercatat akibat kebakaran KM Barcelona adalah tiga orang. Namun, kisah keberanian Abdul Rahman menjadi pelipur lara dan pengingat bahwa di tengah bencana, masih ada cahaya kemanusiaan yang bersinar.(*) Kasih fauzzan
