Menurut Asripan, kehadiran pemangku kepentingan dan intansi terkait sangat dibutuhkan dalam forum tersebut untuk memberikan saran dan masukan.
“Dalam hal forum konsultasi publik ini kami membutuhkan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, stakeholder untuk boleh menyampaikan masukan, sehingga sumbangsih sumbangsih pemikiran tersebut kita bahas bersama, misalnya apa yang harus kita lakukan di Tahun 2025 mendatang, apa yang menjadi proritas,” terangnya.
“Kota Kotamobagu adalah Kota Jasa, sehingga bagaimana kita menjadikan Kota ini supaya menjadi Kota yang bisa berkembang dengan potensi jasa yang ada disini, sehingga dalam penyusunan RKPD Kota Kotamobagu Tahun 2025, saya minta agar OPD fokus terhadap apa yang harus dilakukan dan harus ditopang untuk Kota Jasa,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Forkopimda Kota Kotamobagu, Kepala Bappeda Sulawesi Utara, Elvira Katuuk, Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, para pimpinan Instansi Vertikal, para Asisten, pimpinan OPD, para Pimpinan perguruan tinggi, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan serta para peserta forum konsultasi publik penyusunan rancangan awal RKPD Kota Kotamobagu Tahun 2025. (dim)
