Di jagat birokrasi Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ahmad Alheid bukanlah nama asing. Beliau yang kini memegang kendali Dinas Kesbangpol. Namun, Ahmad bukan sekadar birokrat biasa. Jejak langkahnya yang panjang sebagai mantan aktivis dan wartawan, serta sosok yang tegas dan penuh integritas, membuatnya lebih dari sekadar pegawai negeri.
AHMAD Alheid. Kak Mat, biasa saya menyapanya, seorang senior yang selalu jujur dalam menyuarakan kebenaran, adalah sahabat yang tulus mengangguk pada yang benar, namun juga tak segan menertawakan sesuatu yang salah sambil memberi kritik pedas bahkan sumpah serapah.
Keberanian dan ketegasannya dalam berbicara membuatnya dihormati dan diakui oleh banyak kalangan. Sosok seperti Ahmad, dengan latar belakang dan pengalaman yang kaya, pantas untuk mempertimbangkan langkah lebih besar dalam karirnya.
Menurut saya, Ahmad Alheid sudah waktunya dan selayaknya maju di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boltim 2024. Beliau adalah sosok yang terlalu besar jika hanya diparkir di jalur Aparatur Sipil Negara (ASN). Meskipun hebat dalam urusan birokrasi, potensi dan pengaruh Ahmad jauh melampaui batas-batas itu.
Rencana Ahmad Alheid untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati adalah langkah yang sangat tepat. Beliau berpeluang mendampingi Sam Sachrul Mamonto (SSM), Bupati Boltim yang sedang menjabat dan maju sebagai incumbent dari Partai Nasdem.