JAKARTA (9/1) – Bawaslu menemukan sejumlah permasalahan dalam pengadaan dan pendistribusian logistik Pemilu baik tahap pertama pada 13 September-11 November 2023 maupun tahap kedua pada 15 November 2023-14 Januari 2024.
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menjelaskan hasil pengawasan distribusi logistik pada tahap pertama di 514 kabupaten/kota.
Pendistribusian kotak suara, kata Herwyn, sudah tersebar sebanyak 478 kabupaten/kota dan terdapat kotak suara rusak di 177 kabupaten/kota.
Lalu, pendistribusian bilik suara 497 kabupaten/kota dan terdapat bilik suara rusak di 61 kabupaten/kota.
Sedangkan pendistribusian tinta dan kabel ties sudah tersebar di 494 kabupaten/kota, terdapat tinta rusak di 124 kabupaten/kota, dan distribusi segel tersebar di 484 kabupaten/kota dan ditemukan segel yang rusak di 30 kabupaten/kota.
“Bawaslu juga menemukan pengiriman salah tujuan distribusi pada pengiriman tahap pertama di 10 kabupaten/kota,” kata dia saat melakukan konferensi pers di Media Center Bawaslu, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Berdasarkan hasil pengawasan, Herwyn menjelaskan beberapa kendalah distribusi logistik tahap pertama yaitu koordinasi, akses, dan informasi, kedua kendaraan, ketiga cuaca, keempat geografis, kelima keamanan keenam jarak tempuh.
“Masih ada KPU Kabupaten/kota yang yang tidak memberikan informasi jadwal distribusi logistik ke Bawaslu,” jelasnya.
Anggota Bawaslu Puadi mengungkapkan hasil pengawasan distribusi logistik tahap kedua.
Berdasarkan hasil pengawasan terdapat surat suara rusak di 127 kabupaten/kota dan 61 kabupaten kota surat suara yang belum sesuai dengan jumlah yang seharusnya.