Pemkot Ikuti Monitoring dan Evaluasi Program Nasional Keamanan Pangan

“Berubahnya pola tanam, misalnya dari yang biasanya menanam tanaman pangan dan sekarang menanam nilam, hal ini perlu di evaluasi, di monitoring, dianalisa sampai dimana efeknya dan tingkat gejolak yang akan terjadi nanti,” terangnya.

Maka dari itu, menurutnya kegiatan strategis yang dilaksanakan ini sangat menentukan di 2 dan 3 tahun yang akan datang, jikalau terjadi salah dalam menganalisa, salah monitor dan salah evaluasi, maka hal itu akan berujung fatal pada kehidupan kita.

Bacaan Lainnya

“Perlu diketahui, perang sekarang adalah perebutan pangan di dunia ini. Olehnya penting untuk diperhatikan hal kuantitas dan kualitas. Kualitas sangat penting karena di Kotamobagu sampai saat ini masih memiliki anak dengan kualifikasi stunting 178 orang.Sumber utama keadaan ini adalah pangan, kesalahan nutrisi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya monitoring dan keterlibatan peserta yang hadir turut bertanggungjawab jika terjadi masalah pangan terutama di bidang kesehatannya.

“Bapak ibu jangan segan–segan memonitor dan melaporkan jika ada hal yang mencurigakan, misalnya adanya makanan kadaluarsa yang dijual, disekitar kita banyak sekali, makanan berpengawet juga banyak. Saya menghimbau kepada UMKM, tolong jaga betul–betul makanannya, jangan mencari keuntungan dengan memasukkan barang–barang yang berbahaya dan tidak memenuhi standar kualifikasi kesehatan,” tegasnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *