Tito, Anak Wartawan yang Pernah Tangkap Tommy Soeharto, Kini Jabat Menkopolhukam

Tito Karnavian

Atas prestasinya ini, ia lagi-lagi mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari AKBP menjadi Komisari Besar Polisi (Kombes).

Tak hanya itu, Tito juga berhasil menangkap DPO kasus konflik Poso pada 2007. Dua tahun kemudian Tito bersama perwira berhasil membengkuk pimpinan teroris Noordin M Top pada tahun 2009.

Bacaan Lainnya

Sukses Tito dalam menangani terosris, ia ditarik ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tak lama di sini, pada tahun 2012, Tito ditugaskan menjadi Kapolda Papua.

Di sana hanya dua tahun, 2012-2014, karena ia ditarik ke mabes Polri manjadi assisten rencana anggaran (asrena) Kapolri.

Pada tahun 2015 hinggga 2016 menjadi milik Tito. Namanya makin terkenal saat ia ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya. Ia cukup cekatan dalam menangani kejadian teroris Bom Sarinah Thamrin, Jakarta.

Susksenya terus berlanjut, baru 9 bulan jadi Kapolda, ia ditunjuk menjadi  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pangkatnya pun ikut naik dari Inspektur Jenderal Polisi (IRJEN) jadi Komisaris Jenderal Polisi (KOMJEN).

Baru tiga bulan di BNPT, ia sudah diminta oleh presiden untuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti karena pensiun.

Penunjukkan Tito memotong karier seniornya yang berpeluang untuk menjadi Kapolri. Para seniornya yang berbintang tiga masih banyak, termasuk Wakapolri Budi Gunawan.

Meski demikian, Nama Tito tetap diajukan oleh presiden ke DPR dan dapat respon positif. Presiden pun melantik Tito menjadi Kapolri sejak Juni 2016.

Setelah tiga tahun menjabat Kapolri, Presiden Jokowi rupanya cocok dengan kinerja Tito memimpin Korps Bhayangkara.

Karenanya, Jokowi mengangkat Tito sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memperkuat Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 pada 23 Oktober 2019.

Kini, Tito kembali dipercaya Jokowi merangkap jabatan sebagai Menteri Menkopolhukam.

“Pak Tito karena juga punya pengalaman dulu di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), dulu di Kapolri, sekarang di Mendagri.”

“Saya kira untuk memegang di Menko Polhukam juga tidak ada masalah,” ujar Presiden dalam keterangan pers di pada Sabtu (3/2). (zip)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *