Taufiq Permata: Langkah Pemulihan untuk Kekisruhan Muhammadiyah Manado

Taufiq Permata (Kedua dari kanan) berdiskusi dengan sejumlah tokoh Muhammadiyah untuk mencari langkah pemulihan Sabtu (3/8). (Foto:RT/Fauzi)

MANADO (4/8) – Setelah diwarnai dengan ketegangan, situasi dalam kepengurusan Muhammadiyah Kota Manado akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Perubahan ini dimulai saat akar masalah berhasil diidentifikasi.

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Manado, Taufiq Permata, mengambil langkah proaktif dalam mengatasi krisis yang mengancam organisasi ini. Melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif baik secara vertikal maupun horizontal, Taufiq bergerak cepat untuk meredakan situasi yang hampir memecah belah PDM.

Bacaan Lainnya

Dalam upayanya, Taufiq melibatkan berbagai elemen di dalam organisasi, mulai dari sesama pengurus PDM dan PCM hingga para tokoh dan warga Muhammadiyah. “Kami telah mengidentifikasi beberapa masalah mendasar yang menyebabkan kekacauan dalam tubuh PDM dalam beberapa bulan terakhir,” jelas Taufiq.

 

Berikut ini beberapa poin masalah di PDM Manado:

  1. Upaya Penggantian Posisi: Terdapat usaha dari Ketua PDM, Radjab Djamali, bersama AR Habibie dan lainnya untuk mengganti posisi Sekretaris hasil Musda dan Wakil Ketua Bidang Dikdasmen/PNF Tsabit Djamil. Namun, usaha ini gagal setelah adanya aksi “walk out” saat pertemuan mediasi dengan PWM Sulut.
  2. Kerancuan Tupoksi: Terdapat kebingungan dan kekacauan terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengurus. Ketua PDM lebih banyak mengurusi amal usaha sekolah bersama AR Habibie, sementara program kerja pengurus lainnya yang dikoordinatori oleh Idram Entengo, Syamsudin Langga, dan AR Habibie tidak berjalan efektif.
  3. Aksi Brutal: Ketua PDM dan anggota lainnya membiarkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh AR Habibie, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2, terhadap Tsabit Djamil saat mengajar.
  4. Penyalahgunaan Jabatan: AR Habibie diduga melakukan tindakan tidak terpuji dalam mempertahankan posisinya sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2, meskipun telah pensiun dari ASN dan menjabat selama puluhan tahun.
  5. Konflik Kepentingan: AR Habibie memegang dua posisi yang menimbulkan konflik kepentingan, yaitu sebagai pengurus PDM sekaligus Kepala SMP Muhammadiyah 2.
  6. Isu Moralitas: Warga Muhammadiyah mendesak klarifikasi terkait kasus suap dalam komisi pembelian ex. Hotel Biteya yang diduga melibatkan Ketua PDM, Radjab Djamali.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *